Rabu, 09 Mei 2012

ORGASME MEMBANTU PEMBUAHAN

 
Dari hasil statistika yang didapatkan ternyata sebagian wanita menyatakan bahwa orgasme itu tidak terlalu penting untuk nya, yang penting untuk nya adalah dapat memuaskan pasangan nya. Pernyataan ini sebenarnya tak terlalu bermanfaat, karena orgasme pada wanita saat hubungan badan sangat bermanfaat dalam membantu terjadi nya pertemuan Sperma dari Pria dan Sel Telur wanita yang disebut dengan Pembuahan, dimana pembuahan umumnya terjadi di ampula salah satu tuba fallopii. Bahkan wanita-wanita yang mengalami sumbatan pada tuba fallopi nya dengan orgasme sangat membantu untuk terjadi pelepasan dan terjadi pembukaan pada sumbatan tuba fallofi ini secara alami sehingga tak perlu dilakukan Peniupan untuk membuka tuba Fallopi.

Orgasme Wanita sama dengan pengeluaran dan ejakulasi pria, tentu saja wanita terbukti lebih subur apabila diinseminasi melalui hubungan seksual yang normal daripada dengan metode buatan, jadi ini menunjukan fungsi orgasme wanita yang penting.

Setelah seorang pria mengejakulasikan semen ke dalam vagina pada saat hubungan seksual, dalam waktu 5 sampai 10 menit, beberapa sperma dari vagina akan dihantarkan ke atas, melalui uterus dan tuba fallopi, ke ampula tuba fallopi di dekat tuba yang berujung diovariaum. Penghantaran sperma tersebut dibantu oleh kontraksi uterus dan tuba fallopi yang di rangsang oleh prostalandin dalam cairan semen pria, dan juga oleh oksitosin yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis posterior wanita selama wanita tersebut mengalami orgasme.
Selama Orgasme, otot perineal dari wanita berkontraksi secara ritmis. Kontraksi ini berasal dari refleks batang otak yang mirip dengan refleks yang menimbulkan ejakulasi pria. Refleks dari batang otak ini juga meningkatkan pergerakan/ motilitas uterus/ rahim dan tuba fallopi selama orgasme. Hal ini membantu meneruskan sperma ke atas melalui uterus ke arah ovum/ sel telur. Orgasme juga menyebabkan pelebaran saluran mulut rahim (kanalis servicalis) hingga 30 menint, sehingga memungkinkan sperma bergerak lebih mudah.

Kopulasi atau persetubuhan menyebabkan kelenjar hipofisis posterior menyekresi oksitosin. Oksitosin ini menyebabkan peningkatan kontraksi ritmis dari uterus/ rahim yang diperkirakan menyebabkan transpor sperma berlangsung cepat. Beberapa sperma terbukti dapat melewati seluruh panjang tuba fallopii dawal waktu sekitar 5 menit, suatu kecepatan yang sekurang kurang nya10x lipat lebih cepat dari pada gerak berenang dari sperma itu sendiri.

1 komentar: